Sabtu, 31 Januari 2015



Tinta di atas notes

Nampaknya kini aku harus jujur dengan diriku sendiri. Aku tahu jika aku menyukainya, tapi anehnya diriku, aku selalu saja menutupi semua itu kepada diriku. Oh ternyata aku ini orang yang mudah dibohongi. Aku mulai jujur bahwa selama satu semester ini aku menyukainya, My Seniors.
Siang itu di sekolah ku ada suatu acaara, dan sebenarnya aku merasa enggan dan malas untuk menghadirinya. Terpaksa aku memaksa tubuh ini berjalan menuju tempat berlangsungnya acara itu. Nama acaranya PIK-R, aku pernah tahu kepanjangan dari PIK-R, tapi otak ini tidak berusaha untuk mengingatnya. Alhasil “lupa”.
Aku berjalan dari kelas menuju aula (tempat berlangsungnya PIK-R) bersama salah satu temanku, sejak perkenalan itu, aku memanggilnya dengan nama Putri. Untuk yang satu ini saya sadar, hamper semua teman saya itu aneh, dia juga. Asal pembaca tahu aja, dia orangnya pintar, tapi  gila saja, dia gak pernah senyum bro. tenang saja dia memiliki sisi positif yang lebih banyak dibandingkan negatifnnya.
Tidak tahu berapa menit kami berjalan, tiba-tiba saja sudah sampai pada tempat absensi. Langsung saja kami tanda tangan dan langsung mencari tempat duduk. Untuk kali ini kami duduk di barisan agak depan. Seakan terhipnotis, dia mau saja ketika aku ajak duduk di barisan agak depan, padahal biasanya gak pernah mau.
Bersambung …..

Kamis, 29 Januari 2015



Bagian diri ku

Aku merasakan sesuatu yang baru datang
Menghampiriku
Yang dulu pernah aku miliki
Yang sudah lama hilang
Yang selama ini aku rindu
Yang selalu aku bayangkan
Aku hampir tak mengenalnya
Tapi dialah yang selama ini aku harapkan kembali
Aku dapat bernafas kembali
Nafas yang dulu pernah aku miliki
Nafas yang membuatku merasakan kehidupan
Mungkin terdengar aneh
Aku tahu itu
Aku tak tahu
Apa di antara kalian
Ada yang merasakan hal yang sama
Seperti ku
Aku mencoba menjaganya
Walau kadang datang
Dan pergi dengan sendirinya
Aku percaya
Kelak nanti nafasku akan kembali utuh
Percaya dengan keadilan-Nya
Amin